Senin, 29 Oktober 2007

FrauD IT


Fraud dan Metoda Sekuriti pada Komunikasi Telepon Bergerak

Kejahatan dalam sektor telekomunikasi yang lebih terkenal dengan istilah fraud merupakan hal yang merugikan baik bagi customer maupun operator. Fraud tidak hanya terjadi pada sistem komunikasi tetap namun juga pada komunikasi bergerak. Fraud yang banyak terjadi dalam komunikasi bergerak adalah penggandaan identitas dan nomor telepon selular tertentu atau mencoba menyusup kepada jaringan telepon bergerak padahal tidak terdaftar sebagai customer pada operator telepon selular tersebut.
Fraud merupakan hal yang serius bagi operator komunikasi bergerak. Jumlah kerugian akibat fraud rata-rata mencapai 500 juta dollar setiap tahun dalam industri komunikasi bergerak di Amerika, yang merupakan suatu angka yang cukup besar untuk membangun jaringan sistem komunikasi baru. Banyak kejadian fraud pada komunikasi telepon gengam seperti pada kasus di Arizona dimana seorang melakukan 57 ribu kali panggilan interlokal maupun internasional selama 19 hari dengan menggunakan identitas palsu sehingga operator menderita kerugian sebesar sekitar 1 juta dollar. Akhirnya dapat ditangkap melalui kerjasama antara operator dan polisi setempat berikut sekitar 10 ribu microchip palsu termasuk komputer dan software yang dipergunakan untuk memprogram kembali chip pada telepon gengam lain.
Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mendeteksi fraud diantaranya adalah dengan melakukan encryption atau pengacakan informasi, pemblokan (blocking), verifikasi kastemer dan analisa pola trafik.
Cara yang dapat dilakukan oleh operator untuk meminimisasi kasus fraud sehingga memperkecil kerugian bagi operator maupun kastemer. Dari segi teknologi, saat ini telah banyak dikembangkan teknologi yang mempertinggi tingkat keamananan/sekuriti (security) bagi komunikasi telepon gengam. Mulai dari sistem generasi komunikasi bergerak pertama dengan menggunakan pengacakan identitas, sistem generasi kedua dengan voice encryption and user.
Melihat banyaknya kemungkinan fraud pada sistem teknologi selular analog maka saat ini teknologi ini mulai banyak ditinggalkan dan beralih kepada sistem dengan teknologi selular digital.authentication serta sistem generasi ketiga dengan asymmetric cryptographic algorithm.
Contoh : Sistem yang dapat dikategorikan adalah sistem GSM, CDMA, PDC dan D-AMPS. Sistem yang menjadi kategori ini misalnya adalah Sistem GSM yang dimiliki oleh tiga operator: Telkomsel, Satelindo dan Excelcomindo dan sistem CDMA IS-95 yang dioperasikan oleh Komselindo. Sistem GSM menggunakan model sekuriti yang berbeda dibanding sistem CDMA. Pada GSM, model sekuriti yang dipakai dikenal dengan nama protokol Security Triplet, sedangkan CDMA menggunakan Shared Secret Data (SSD)

Tidak ada komentar: